Jumat, 28 Desember 2012

Toko "OEN" (lagi)

Toko "Oen"
Toko "Oen", pasti sudah banyak yang tau donk, secara tempatnya ada di tengah kota dengan bangunan tuanya yang berdiri kokoh. Dan banyakturis mancanegara yang turut meramaikan tempat itu, sehingga menarik perhatian turis domestik.

Sebagian orang menganggap kalo Oen ini spesialnya adalah es krim. Tapi itu dibantah langsung oleh pengelola toko "OEN", bapak Jon Alif. Bukannya sok tau atau ngaku-ngaku, aku sempet liputan disana untuk tugas salah satu mata kuliah jurnalistik.

Jadi, apa dong yang spesial di Oen ini?? Steak!!!
Yang membuat steak disini sangat spesial adalah, resep dan para koki yang sudah turun temurun dari jaman dahulu kala. Bayangin, kalo kokinya turun temurun, berarti sekeluarga itu udah jadi koki andalannya Oen dong?



Dan menurut bapak Jon, toko Oen ini sudah menjadi cagar budaya yang tidak bisa dirubah bentuk bangunannya. Jadi, bener-bener terjaga keasliannya. Dari rasa sajian, hingga kekhasan bentuk bangunan. Dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi turis mancanegara. Kebanyakan mereka datang dari Holland, setelah ditanya kenapa mereka datang kesini, ya karena Oen ini restoran peninggalan zaman penjajahan Belanda.



Waiter di Oen ini menggunakan 3 bahasa lho, bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda. Jadi yang mau jadi karyawan disini, harus bisa menguasai ketiga bahasa itu.

Kenapa orang banyak yang beranggapan kalo es krim itu spesialnya toko Oen?
ya karena es krimnya lezat sekali. Rasanya beda sama es krim-es krim lainnya. Ya itu tadi, resep rahasianya turun temurun dari nenek moyang. Saol es krim baca disini es krim legendaris. Oen juga menyediakan berbagai macam makanan ringan jaman dahulu yang dikemas dengan modern. Lengkaplah toko Oen ini buat para pemburu jajanan lawas. (Shanty/051)


0 komentar:

Posting Komentar